Jenis aksesoris penutup kepala yang sering gue pake ini ternyata ada sejarah tersendirinya juga nih. Kupluk atau yang nama kerennya biasa disebut Beanie Hat ini adalah aksesoris penutup kepala yang terbuat dari rajutan wol dan bisa juga menggunakan bahan atau serat buatan lainnya. Yoi! Awalnya kupluk memang terbuat dari bahan wol namun kekinian banyak bahan dan serat buatan yang dapat digunakan untuk membuat kupluk.
Karena dapat membuat penggunanya merasa hangat, kupluk atau beanie hat ini lebih sering digunakan di negara-negara bercuaca dingin. Sama halnya seperti bahan pembuatannya, gak cuma di negara-negara bercuaca dingin, kini kupluk juga banyak digunakan hampir di berbagai negara. Yaa... Salah satu alasannya karena fashion.
Di awal tahun 1300-an kupluk atau yang biasa disebut beanie ini datang dari kota Monmouth yang terletak di daerah pertemuan Sungai Monnow dan Sungai Wye, sekitar 2 mil (3.2 km) dari perbatasan Inggris. Di sebelah timur Sungai Monnow dan sebelah utara Sungai Wye terdapat daerah yang saat ini bernama Archenfield, yang terletak di dalam kekuasaan Earl Hereford dan dianggap bagian dari Inggris. Archenfield adalah daerah yang terkenal dengan dombanya sebagai penghasil wol dengan kualitas yang luar biasa. Di sanalah kupluk rajut dengan bahan wol tercipta, penutup kepala ini juga disebut Monmouth Cap. Karena dikenal dengan kehangatannya, penutup kepala ini menjadi sangat populer dengan cepat.
Saat itu kupluk menjadi pakaian sehari-hari bagi para tentara, pelaut dan juga para buruh. Bahkan, kupluk menjadi begitu sangat populer (dan sangat penting untuk industri wol di Inggris). Pada tahun 1571 Ratu Elizabeth menuntut bahwa semua orang biasa ( terutama laki-laki) harus mengenakan kupluk atau penutup kepala yang terbuat dari wol ini pada hari Minggu dan akan dikenakan denda jika melanggarnya.
Setelah itu semua menjadi sangat berpengaruh dalam sejarah. Kupluk atau penutup kepala berbahan wol ini juga menjadi salah satu perlengkapan untuk ekspedisi Jamestown pada tahun 1607 dalam pelayarannya ke Amerika untuk mendirikan sebuah koloni Inggris di sana. Hal ini tertulis dalam karya William Shakespeare pada bukunya yang berjudul "Henry V / The Cronicle History of Henry the fift".
Bahkan Tahun 1837, kupluk juga sempat menjadi ikon revolusioner di Kanada selama Perang Patriot, di mana pemberontak Kanada mengenakan kupluk dengan bahan wol berwarna merah. Meski akhirnya pemberontakan itu gagal, kupluk tetap menjadi simbol nasionalisme Kanada.
Pada tahun 1900-an kupluk kembali dipopulerkan oleh seorang Oceanografi legendaris dari Perancis yang bernama Jacques-Yves Cousteau dengan kesehariannya yang menggunakan kupluk berwarna merah.
Istilah nama "Beanie Hat" ini sendiri adalah istilah miring dari orang Amerika untuk menyebutnya sebagai kepala buncis. Kenapa disebut seperti itu? mungkin karena seseorang yang menggunakan kupluk seakan bagian kepalanya terlihat seperti kacang buncis? Entahlah, yang pasti istilah ini berawal pada abad 20 atau sekitar tahun 1900-an. Penutup kepala ini lebih sering digunakan oleh anak laki-laki dan para buruh pekerja untuk menjaga rambut mereka yang keluar dan menutupi matanya.
Kemudian istilah "Beanie" ini sendiri menjadi sangat mainstream pada tahun 1950 ketika film kartun "Beanie dan Cecil" menjadi populer. Seiring dengan itu, banyak tokoh-tokoh penting, sejarawan, bintang film, musisi, tokoh kartun, olahragawan dan lainnya yang menggunakan kupluk sebagai ikon diri atau kepentingannya masing masing.
Hingga kini kupluk semakin berevolusi, banyak bermunculan kupluk-kupluk dengan jenis dan nama atau sebutan yang berbeda (Baca Artikel : Nama Lain Kupluk Dari Berbagai Negara). Pada dasarnya semua itu berawal dari kupluk rajut berbahan wol.
Karena dapat membuat penggunanya merasa hangat, kupluk atau beanie hat ini lebih sering digunakan di negara-negara bercuaca dingin. Sama halnya seperti bahan pembuatannya, gak cuma di negara-negara bercuaca dingin, kini kupluk juga banyak digunakan hampir di berbagai negara. Yaa... Salah satu alasannya karena fashion.
Di awal tahun 1300-an kupluk atau yang biasa disebut beanie ini datang dari kota Monmouth yang terletak di daerah pertemuan Sungai Monnow dan Sungai Wye, sekitar 2 mil (3.2 km) dari perbatasan Inggris. Di sebelah timur Sungai Monnow dan sebelah utara Sungai Wye terdapat daerah yang saat ini bernama Archenfield, yang terletak di dalam kekuasaan Earl Hereford dan dianggap bagian dari Inggris. Archenfield adalah daerah yang terkenal dengan dombanya sebagai penghasil wol dengan kualitas yang luar biasa. Di sanalah kupluk rajut dengan bahan wol tercipta, penutup kepala ini juga disebut Monmouth Cap. Karena dikenal dengan kehangatannya, penutup kepala ini menjadi sangat populer dengan cepat.
Satu-satunya kupluk monmouth yang berhasil di museumkan.
Gambar : id.wikipedia.org (atas), revolvy.com (bawah)
Saat itu kupluk menjadi pakaian sehari-hari bagi para tentara, pelaut dan juga para buruh. Bahkan, kupluk menjadi begitu sangat populer (dan sangat penting untuk industri wol di Inggris). Pada tahun 1571 Ratu Elizabeth menuntut bahwa semua orang biasa ( terutama laki-laki) harus mengenakan kupluk atau penutup kepala yang terbuat dari wol ini pada hari Minggu dan akan dikenakan denda jika melanggarnya.
Setelah itu semua menjadi sangat berpengaruh dalam sejarah. Kupluk atau penutup kepala berbahan wol ini juga menjadi salah satu perlengkapan untuk ekspedisi Jamestown pada tahun 1607 dalam pelayarannya ke Amerika untuk mendirikan sebuah koloni Inggris di sana. Hal ini tertulis dalam karya William Shakespeare pada bukunya yang berjudul "Henry V / The Cronicle History of Henry the fift".
Bahkan Tahun 1837, kupluk juga sempat menjadi ikon revolusioner di Kanada selama Perang Patriot, di mana pemberontak Kanada mengenakan kupluk dengan bahan wol berwarna merah. Meski akhirnya pemberontakan itu gagal, kupluk tetap menjadi simbol nasionalisme Kanada.
Pemberontakan di Kanada.
Gambar: https://en.wikipedia.org/wiki/File:Saint-Eustache-Patriotes.jpg
Pada tahun 1900-an kupluk kembali dipopulerkan oleh seorang Oceanografi legendaris dari Perancis yang bernama Jacques-Yves Cousteau dengan kesehariannya yang menggunakan kupluk berwarna merah.
Jacques-Yves Cousteau (Oceanografi legendaris dari Perancis)
Gambar: http://imgfave.com/view/1549427
Istilah nama "Beanie Hat" ini sendiri adalah istilah miring dari orang Amerika untuk menyebutnya sebagai kepala buncis. Kenapa disebut seperti itu? mungkin karena seseorang yang menggunakan kupluk seakan bagian kepalanya terlihat seperti kacang buncis? Entahlah, yang pasti istilah ini berawal pada abad 20 atau sekitar tahun 1900-an. Penutup kepala ini lebih sering digunakan oleh anak laki-laki dan para buruh pekerja untuk menjaga rambut mereka yang keluar dan menutupi matanya.
Kemudian istilah "Beanie" ini sendiri menjadi sangat mainstream pada tahun 1950 ketika film kartun "Beanie dan Cecil" menjadi populer. Seiring dengan itu, banyak tokoh-tokoh penting, sejarawan, bintang film, musisi, tokoh kartun, olahragawan dan lainnya yang menggunakan kupluk sebagai ikon diri atau kepentingannya masing masing.
Hingga kini kupluk semakin berevolusi, banyak bermunculan kupluk-kupluk dengan jenis dan nama atau sebutan yang berbeda (Baca Artikel : Nama Lain Kupluk Dari Berbagai Negara). Pada dasarnya semua itu berawal dari kupluk rajut berbahan wol.
Comments